Jangan Panik! Ini Cara Ampuh Mengatasi Indukan Ayam yang Membuang Telurnya

Jangan Panik! Ini Cara Ampuh Mengatasi Indukan Ayam yang Membuang Telurnya

Bagi para peternak, baik skala rumahan maupun komersial, melihat indukan ayam membuang atau bahkan memakan telurnya sendiri tentu menjadi pemandangan yang membuat frustrasi.
Momen yang seharusnya menjadi awal dari siklus kehidupan baru justru berubah menjadi kerugian.
Perilaku ini bukan hanya mengindikasikan ada sesuatu yang salah, tetapi juga secara langsung memengaruhi produktivitas dan keuntungan peternakan Anda.

Namun, jangan terburu-buru menyalahkan atau menyingkirkan indukan tersebut.
Perilaku ayam membuang telur seringkali merupakan gejala dari masalah yang lebih dalam, seperti stres, kekurangan nutrisi, atau lingkungan yang tidak mendukung.
Dengan memahami akar permasalahannya, Anda dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi dan mencegahnya terjadi lagi.
Artikel ini akan membahas tuntas berbagai penyebab dan solusi efektif untuk masalah ini.

Mengenali Penyebab Umum Indukan Ayam Membuang Telur

Mengenali Penyebab Umum Indukan Ayam Membuang Telur

Langkah pertama dalam mengatasi masalah adalah dengan melakukan diagnosis yang tepat.
Perilaku indukan yang merusak telurnya sendiri bisa dipicu oleh satu atau beberapa faktor.
Dengan mengamati secara saksama, Anda bisa mengidentifikasi penyebab utamanya.

Berikut adalah beberapa penyebab paling umum yang perlu Anda waspadai:
1. Stres dan Gangguan Lingkungan: Ayam adalah hewan yang mudah stres.
Suara bising, lalu lalang manusia atau hewan lain, serta keberadaan predator di sekitar kandang dapat membuat indukan merasa terancam dan tidak aman untuk mengeram.
Akibatnya, ia bisa meninggalkan sarang dan bahkan membuang telurnya.

2. Kekurangan Nutrisi: Ini adalah salah satu penyebab paling umum, terutama kekurangan kalsium.
Proses pembentukan cangkang telur menguras cadangan kalsium dalam tubuh ayam.
Jika asupannya kurang, indukan bisa secara naluriah memecahkan dan memakan telurnya sendiri untuk memenuhi kebutuhan kalsium.

3. Sarang yang Tidak Nyaman: Indukan ayam sangat pemilih soal tempat bertelur dan mengeram.
Sarang yang terlalu terbuka, kotor, basah, atau terlalu sempit akan membuatnya tidak nyaman.
Ia akan mencari tempat lain, dan jika tidak menemukannya, ia bisa menelantarkan telurnya.
Ukuran sarang yang tidak sesuai juga bisa menyebabkan telur terguling keluar secara tidak sengaja.

4. Indukan Muda atau Kurang Berpengalaman: Indukan yang baru pertama kali bertelur (dara) terkadang belum memiliki naluri keibuan yang kuat.
Mereka bisa bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, sehingga secara tidak sengaja memecahkan atau meninggalkan telurnya.

5. Telur Infertil atau Rusak: Ayam terkadang memiliki kemampuan untuk mendeteksi telur yang tidak subur (infertil) atau yang sudah mulai membusuk.
Secara naluriah, mereka akan menyingkirkan telur-telur ini dari sarang agar tidak mengkontaminasi telur lain yang sehat.


Solusi Nutrisi: Penuhi Kebutuhan Gizi, Terutama Kalsium

Solusi Nutrisi: Penuhi Kebutuhan Gizi, Terutama Kalsium

Setelah mengetahui bahwa nutrisi memegang peranan krusial, langkah perbaikan harus dimulai dari pakan.
Pakan yang berkualitas dan seimbang adalah investasi terbaik untuk kesehatan dan produktivitas ayam Anda.
Fokus utama adalah memastikan asupan kalsium, protein, dan vitamin terpenuhi dengan baik.

Salah satu cara paling mudah dan efektif, seperti yang banyak dilakukan peternak, adalah menyediakan cangkang telur ayam yang telah dibersihkan, dikeringkan, dan ditumbuk halus.
Letakkan tumbukan cangkang ini di wadah terpisah agar indukan bisa memakannya sesuai kebutuhan.
Ini adalah metode daur ulang yang sangat efisien untuk mengembalikan kalsium ke tubuh ayam.

Selain cangkang telur, Anda bisa memberikan sumber kalsium lain seperti grit atau tumbukan kulit kerang.
Untuk solusi yang lebih terukur, gunakan pakan komersial yang diformulasikan khusus untuk ayam petelur.
Produk seperti ‘Pokphand HI-PRO-VITE 124’ atau ‘Japfa Comfeed’ memiliki kandungan kalsium dan fosfor yang seimbang untuk mendukung produksi telur berkualitas dan menjaga kesehatan tulang indukan.

Pastikan juga air minum selalu tersedia dan bersih.
Dehidrasi dapat menyebabkan stres dan mengganggu proses metabolisme, termasuk penyerapan nutrisi.
Menambahkan suplemen vitamin dan elektrolit ke dalam air minum, terutama saat cuaca panas, juga dapat sangat membantu menjaga kondisi indukan tetap prima.


indukan ayam mengerami telur di sarang

Menciptakan Lingkungan Kandang yang Ideal dan Aman

Menciptakan Lingkungan Kandang yang Ideal dan Aman

Kandang bukan sekadar tempat berlindung, melainkan rumah yang harus memberikan rasa aman dan nyaman bagi ayam.
Terutama untuk indukan yang sedang dalam masa bertelur dan mengeram, lingkungan yang kondusif adalah syarat mutlak.
Fokus utama adalah pada area sarang atau kotak pengeraman (nesting box).

Sediakan kotak sarang yang cukup untuk jumlah indukan yang Anda miliki, idealnya satu kotak untuk 3-4 ekor ayam.
Letakkan kotak sarang di bagian kandang yang paling tenang, agak gelap, dan minim gangguan.
Isi sarang dengan material yang lembut, kering, dan bersih seperti jerami padi, sekam, atau serutan kayu.
Ganti material sarang secara berkala untuk mencegah penumpukan kotoran dan parasit.

Pastikan kandang memiliki sirkulasi udara yang baik untuk mencegah kelembapan berlebih, namun hindari angin yang langsung menerpa area sarang.
Jaga kebersihan kandang secara keseluruhan dengan rutin membuang kotoran.
Kandang yang kotor tidak hanya menjadi sumber penyakit tetapi juga menyebabkan stres pada ayam.

Selain itu, lindungi kandang dari potensi predator seperti tikus, ular, atau bahkan kucing dan anjing.
Buatlah struktur kandang yang kokoh dan tertutup rapat pada malam hari.
Rasa aman dari ancaman predator akan membuat indukan lebih tenang dan fokus pada tugasnya mengerami telur.


Manajemen Stres dan Perilaku Indukan

Manajemen Stres dan Perilaku Indukan

Mengelola perilaku ayam adalah seni dalam beternak.
Anda perlu belajar menjadi pengamat yang baik untuk memahami kebiasaan dan tingkat stres mereka.
Meminimalkan intervensi manusia adalah kunci utama, terutama pada indukan yang sedang mengeram.

Hindari untuk terlalu sering memeriksa, memegang, atau memindahkan indukan dari sarangnya.
Lakukan pengecekan seperlunya saja, misalnya saat memberikan pakan dan minum.
Ciptakan rutinitas harian yang konsisten untuk makan dan membersihkan kandang.
Ayam menyukai prediktabilitas, dan rutinitas yang teratur akan membantu mereka merasa lebih tenang.

Jika Anda memelihara banyak ayam dalam satu kandang, perhatikan masalah kepadatan.
Kandang yang terlalu padat (overcrowding) adalah sumber stres utama yang memicu perkelahian dan kompetisi.
Pisahkan indukan yang sedang mengeram jika memungkinkan, atau setidaknya berikan mereka ruang pribadi yang tidak mudah diganggu oleh ayam lain.

Jika ada satu atau dua ekor ayam yang terbukti sangat agresif dan sering mengganggu indukan lain, pertimbangkan untuk mengisolasinya sementara.
Untuk kasus di mana indukan terus-menerus merusak telurnya meski semua cara telah dicoba, menggunakan mesin tetas telur atau inkubator bisa menjadi solusi terakhir untuk menyelamatkan telur-telur yang ada.


Tips Tambahan dan Pencegahan Jangka Panjang

Tips Tambahan dan Pencegahan Jangka Panjang

Mengatasi masalah yang sudah terjadi memang penting, tetapi mencegahnya terulang kembali adalah tujuan jangka panjang.
Ada beberapa praktik manajemen tambahan yang bisa Anda terapkan untuk menjaga produktivitas ternak Anda.
Salah satunya adalah dengan rajin mengumpulkan telur setiap hari.

Jika Anda tidak berniat untuk menetaskan telur, kumpulkan telur setidaknya sekali atau dua kali sehari.
Ini akan mengurangi kesempatan bagi ayam untuk secara tidak sengaja memecahkan atau mulai memakannya.
Telur yang terlalu lama di sarang juga berisiko kotor atau retak.

Untuk mendorong ayam bertelur di tempat yang sudah Anda sediakan, letakkan beberapa telur palsu (bisa menggunakan bola golf atau telur keramik) di dalam kotak sarang.
Ini akan memberi sinyal kepada ayam bahwa lokasi tersebut adalah tempat yang aman untuk bertelur.

Terakhir, lakukan seleksi indukan dengan cermat.
Jika Anda melakukan pembibitan sendiri, jangan memilih indukan dari galur yang memiliki riwayat perilaku buruk seperti memakan telur.
Pilihlah indukan yang tenang, memiliki naluri keibuan yang baik, dan berasal dari keturunan yang sehat dan produktif.

Mengatasi indukan ayam yang membuang telurnya memang membutuhkan kesabaran dan perhatian ekstra.
Ini bukanlah masalah yang tidak bisa dipecahkan. Dengan pendekatan yang holistik, mulai dari perbaikan nutrisi, penyesuaian lingkungan, hingga manajemen stres, Anda dapat mengembalikan naluri alami indukan Anda.

Ingatlah bahwa setiap ayam adalah individu dengan karakter yang mungkin berbeda.
Teruslah belajar dan mengamati perilaku ternak Anda.
Pada akhirnya, indukan yang sehat, bebas stres, dan merasa aman akan menjadi aset yang paling berharga di peternakan Anda, memberikan hasil berupa anakan yang sehat dan berkualitas.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *