Memilih desain kandang yang tepat adalah salah satu kunci sukses utama dalam beternak ayam, khususnya ayam broiler.
Keputusan ini akan memengaruhi kesehatan ayam, biaya operasional, hingga efisiensi manajemen peternakan Anda.
Di Indonesia, dua model kandang yang paling umum digunakan adalah model panggung dan model tanpa panggung (postal atau litter).
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan secara matang sebelum Anda membangun atau merenovasi.
Artikel ini akan mengupas tuntas perbandingan antara kandang ayam panggung dan tanpa panggung.
Kami akan membahas dari segi biaya, manajemen, kesehatan ayam, dan faktor lainnya.
Tujuannya adalah untuk memberikan panduan komprehensif agar Anda dapat memilih sistem kandang yang paling sesuai.
Pilihan yang tepat akan memaksimalkan potensi keuntungan dan meminimalkan risiko kerugian dalam usaha ternak Anda.
Memahami Karakteristik Kandang Ayam Model Panggung
Kandang model panggung adalah struktur yang lantainya ditinggikan dari permukaan tanah, biasanya sekitar 1.5 hingga 2 meter.
Lantainya tidak solid, melainkan terbuat dari bilah bambu, kayu, atau kawat ram yang disusun dengan celah.
Tujuan utama desain ini adalah agar kotoran ayam bisa langsung jatuh ke bawah, terpisah dari area tempat ayam beraktivitas.
Hal ini menjadikan kandang relatif lebih kering dan bersih dibandingkan model lainnya.
Kelebihan Kandang Panggung:
1. Manajemen Kotoran Lebih Mudah: Kotoran terkumpul di bawah kandang, memudahkan proses pembersihan dan pemanenan pupuk kandang.
2. Sirkulasi Udara Lebih Baik: Posisi yang tinggi membuat sirkulasi udara lebih lancar, mengurangi kadar amonia di dalam kandang.
3. Mengurangi Risiko Penyakit: Lantai yang kering dan bersih menekan perkembangan bibit penyakit seperti Koksidiosis yang sering muncul dari litter lembab.
4. Hemat Biaya Sekam: Peternak tidak perlu mengeluarkan biaya rutin untuk membeli sekam padi atau bahan litter lainnya.
Kekurangan Kandang Panggung:
1. Biaya Investasi Awal Tinggi: Pembangunan konstruksi panggung membutuhkan lebih banyak material seperti kayu atau bambu, sehingga biayanya lebih mahal.
2. Risiko Cedera Kaki: Jika celah lantai terlalu besar atau permukaannya kasar, ayam berisiko mengalami cedera kaki (bumblefoot).
3. Suhu Lebih Dingin: Angin yang berhembus dari bawah bisa membuat suhu kandang lebih dingin, terutama saat masa brooding DOC (Day Old Chick).
Mengenal Kandang Ayam Model Tanpa Panggung (Postal)
Berbeda dengan model panggung, kandang tanpa panggung atau yang sering disebut sistem postal/litter memiliki lantai yang menyatu dengan tanah.
Lantai ini kemudian dilapisi dengan bahan serap air yang disebut litter, umumnya menggunakan sekam padi, serutan kayu, atau jerami.
Ketebalan litter harus dijaga dengan baik, biasanya sekitar 8-10 cm, untuk menyerap kotoran dan menjaga kandang tetap kering.
Model ini meniru kondisi lingkungan yang lebih alami bagi ayam untuk menggaruk atau berbaring.
Kelebihan Kandang Tanpa Panggung:
1. Biaya Investasi Awal Rendah: Konstruksinya lebih sederhana sehingga biaya pembangunan awal jauh lebih murah dan cepat.
2. Suhu Lebih Stabil: Lantai litter memberikan insulasi yang baik, membantu menjaga kehangatan di dalam kandang, ideal untuk masa brooding.
3. Kenyamanan Ayam: Ayam dapat melakukan perilaku alami seperti “mandi debu” (dust bathing) di atas litter, yang bisa mengurangi stres.
Kekurangan Kandang Tanpa Panggung:
1. Manajemen Litter yang Rumit: Peternak harus rutin membolak-balik dan menambah litter agar tidak lembab dan menggumpal.
2. Risiko Penyakit Lebih Tinggi: Litter yang basah menjadi tempat ideal bagi jamur dan bakteri berkembang biak, meningkatkan risiko penyakit pernapasan dan pencernaan.
3. Biaya Operasional Rutin: Ada biaya berkelanjutan untuk pembelian sekam atau bahan litter lainnya sepanjang siklus pemeliharaan.
4. Kadar Amonia Tinggi: Jika manajemen litter buruk, kadar amonia akan cepat naik dan mengganggu kesehatan ayam serta pekerja kandang.
Perbandingan Langsung: Panggung vs Tanpa Panggung
Untuk memudahkan Anda dalam mengambil keputusan, mari kita bandingkan kedua model kandang ini secara langsung berdasarkan faktor-faktor krusial.
Setiap peternakan memiliki kondisi unik, sehingga perbandingan ini bisa menjadi acuan dasar bagi Anda.
Pertimbangkan setiap poin sesuai dengan skala usaha, modal, dan lingkungan peternakan Anda.
Berikut adalah ringkasan perbandingannya.
Aspek Biaya:
– Investasi Awal: Panggung (Tinggi) vs Tanpa Panggung (Rendah).
– Operasional: Panggung (Rendah, tanpa biaya litter) vs Tanpa Panggung (Tinggi, ada biaya litter rutin).
Aspek Manajemen dan Kesehatan:
– Kebersihan: Panggung (Lebih mudah dijaga) vs Tanpa Panggung (Membutuhkan manajemen litter yang intensif).
– Risiko Penyakit: Panggung (Rendah, terutama penyakit dari kotoran) vs Tanpa Panggung (Tinggi, jika litter lembab).
– Sirkulasi Udara & Amonia: Panggung (Sirkulasi lebih baik, amonia rendah) vs Tanpa Panggung (Rentan amonia tinggi).
Aspek Kenyamanan dan Produktivitas Ayam:
– Suhu: Panggung (Cenderung lebih dingin) vs Tanpa Panggung (Lebih hangat dan stabil).
– Risiko Fisik: Panggung (Risiko cedera kaki/bumblefoot) vs Tanpa Panggung (Risiko luka bakar amonia/hock burns).
– Perilaku Alami: Tanpa Panggung (Lebih mendukung perilaku menggaruk) vs Panggung (Aktivitas terbatas di lantai ber-celah).
Faktor Penentu dalam Memilih Jenis Kandang yang Tepat
Keputusan akhir tidak hanya berdasarkan kelebihan dan kekurangan teknis semata.
Ada beberapa faktor eksternal dan internal yang harus menjadi pertimbangan utama Anda sebagai peternak.
Menganalisis faktor-faktor ini akan menuntun Anda pada pilihan yang paling rasional dan menguntungkan.
Pilihan yang salah dapat menyebabkan pembengkakan biaya operasional dan masalah kesehatan ternak.
1. Modal dan Skala Usaha
Jika Anda memulai dengan modal terbatas atau skala kecil, kandang tanpa panggung adalah pilihan yang lebih masuk akal karena investasi awalnya rendah.
Namun, untuk usaha skala besar dan komersial yang berorientasi jangka panjang, investasi di kandang panggung bisa lebih menguntungkan.
Terutama jika dikombinasikan dengan sistem modern seperti *Closed House*, efisiensi operasionalnya akan sangat terasa.
2. Lokasi Geografis dan Iklim
Di daerah dataran rendah yang panas dan lembab, kandang panggung sangat diuntungkan karena sirkulasi udaranya yang superior.
Ini membantu mengurangi stres akibat panas (heat stress) pada ayam broiler.
Sebaliknya, di daerah dataran tinggi yang dingin, kandang tanpa panggung dengan litter tebal bisa membantu menjaga kehangatan.
3. Ketersediaan Sumber Daya
Apakah di daerah Anda sekam padi melimpah dan murah? Jika ya, biaya operasional kandang tanpa panggung menjadi lebih ringan.
Jika sekam sulit didapat atau mahal, maka kandang panggung menjadi pilihan yang lebih ekonomis dalam jangka panjang.
Begitu pula dengan ketersediaan kayu atau bambu berkualitas untuk konstruksi kandang panggung.
Pada akhirnya, tidak ada jawaban mutlak mana yang lebih baik antara kandang ayam panggung dan tanpa panggung.
Pilihan terbaik sangat bergantung pada konteks spesifik setiap peternak.
Kandang panggung unggul dalam hal kebersihan, kontrol penyakit, dan efisiensi operasional jangka panjang, namun membutuhkan investasi awal yang besar.
Sementara itu, kandang tanpa panggung (postal) menawarkan biaya awal yang rendah dan kehangatan alami, tetapi menuntut manajemen litter yang cermat.
Evaluasi modal Anda, analisis kondisi iklim di lokasi Anda, perhitungkan ketersediaan bahan baku, dan tentukan skala usaha Anda.
Dengan menimbang semua faktor tersebut, Anda dapat membuat keputusan yang paling cerdas untuk masa depan peternakan ayam Anda.
Baik memilih panggung maupun postal, kunci utamanya tetap pada praktik manajemen yang baik dan konsisten.