Cara Membuat Drainase Kandang Anti Becek dan Bebas Penyakit

Cara Membuat Drainase Kandang Anti Becek dan Bebas Penyakit

Lingkungan kandang yang bersih dan kering adalah kunci utama untuk menjaga kesehatan ternak.
Salah satu masalah yang sering dihadapi peternak adalah kondisi becek di sekitar kandang, terutama saat musim hujan.
Genangan air tidak hanya membuat kandang kotor dan bau, tetapi juga menjadi sarang ideal bagi mikroorganisme patogen dan lalat.
Membuat saluran air atau drainase yang efektif adalah solusi permanen untuk mengatasi masalah ini dan menciptakan lingkungan yang sehat.

Artikel ini akan memandu Anda secara lengkap, mulai dari perencanaan hingga pembuatan saluran air di sekitar kandang.
Dengan sistem drainase yang baik, Anda dapat mencegah penyebaran penyakit, mengurangi stres pada ternak, dan meningkatkan produktivitas.
Ini adalah investasi penting untuk keberlanjutan dan kesuksesan usaha peternakan Anda.
Mari kita mulai merancang sistem drainase yang akan membuat kandang Anda anti becek dan bebas dari ancaman penyakit.

Pentingnya Saluran Air yang Baik untuk Kandang

Pentingnya Saluran Air yang Baik untuk Kandang

Banyak peternak mungkin menganggap remeh genangan air, padahal dampaknya sangat signifikan terhadap kesehatan ternak.
Menurut berbagai penelitian, lingkungan yang becek dan lembap memicu pertumbuhan pesat bakteri patogen seperti E. coli dan Salmonella.
Organisme ini dapat dengan mudah mengontaminasi pakan dan air minum, menyebabkan diare dan infeksi serius pada ternak.
Genangan air juga merupakan tempat berkembang biak yang sempurna bagi nyamuk dan lalat, yang berperan sebagai vektor penyakit.

Selain risiko penyakit, kondisi lantai yang becek membuat ternak tidak nyaman dan stres.
Ternak yang stres memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah dan nafsu makan yang menurun, yang berujung pada pertumbuhan yang lambat.
Kaki ternak yang terus-menerus terendam air dan lumpur juga rentan terhadap infeksi jamur dan penyakit kuku.
Oleh karena itu, menjaga area kandang tetap kering melalui saluran drainase bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan.


Perencanaan dan Desain Saluran Air

Perencanaan dan Desain Saluran Air

Sebelum mulai menggali, perencanaan yang matang adalah langkah krusial untuk memastikan saluran air berfungsi optimal.
Langkah pertama adalah memetakan tata letak kandang Anda dan mengidentifikasi titik-titik sumber air.
Sumber air ini bisa berasal dari air hujan dari atap, air sisa pembersihan kandang, atau luapan dari tempat minum ternak.
Tentukan jalur aliran air yang paling efisien, biasanya mengarah ke titik terendah di area tersebut.

Aspek terpenting dalam desain adalah kemiringan atau gradien saluran. Saluran harus memiliki kemiringan yang cukup agar air dapat mengalir lancar.
Kemiringan ideal adalah sekitar 1-2%, artinya untuk setiap 10 meter panjang saluran, ada penurunan ketinggian sekitar 10-20 cm.
Selanjutnya, tentukan dimensi saluran (lebar dan kedalaman) berdasarkan volume air maksimum yang mungkin perlu ditangani.
Pastikan saluran pembuangan akhir diarahkan ke lokasi yang aman, seperti sumur resapan, selokan umum, atau bak penampungan limbah.


Material yang Dibutuhkan

Material yang Dibutuhkan

Pemilihan material akan memengaruhi daya tahan, biaya, dan kemudahan pembuatan saluran air.
Ada beberapa pilihan material yang umum digunakan, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya.
Anda bisa memilih yang paling sesuai dengan skala peternakan dan anggaran yang tersedia.
Berikut adalah beberapa material yang paling sering digunakan untuk membuat drainase kandang.

1. **Saluran Beton (Cor):** Ini adalah pilihan yang paling tahan lama dan permanen. Dibuat dari campuran semen, pasir, dan kerikil.
Meskipun biaya awalnya lebih tinggi dan pengerjaannya lebih rumit, saluran beton sangat kuat dan mudah dibersihkan.
2. **Pipa PVC:** Untuk skala yang lebih kecil atau untuk aliran air yang tidak terlalu deras, pipa PVC adalah solusi praktis.
Anda bisa menggunakan pipa berdiameter besar (misalnya 4-6 inci) dari merek seperti Wavin atau Rucika, yang kemudian dibelah menjadi dua untuk membentuk kanal U.

3. **Pasir dan Kerikil:** Material ini sangat penting untuk lapisan dasar saluran, apa pun jenis penutup atasnya.
Lapisan pasir dan kerikil di dasar galian membantu penyerapan air ke tanah dan menciptakan fondasi yang stabil untuk pipa atau coran beton.
4. **Ijuk atau Geotekstil:** Untuk mencegah tanah menyumbat pori-pori lapisan kerikil, Anda bisa melapisi galian dengan ijuk atau kain geotekstil.
Material ini memungkinkan air merembes masuk tetapi menahan partikel tanah dan lumpur.


Langkah-Langkah Pembuatan Saluran Air

Langkah-Langkah Pembuatan Saluran Air

Setelah perencanaan selesai dan material siap, saatnya untuk memulai proses konstruksi.
Ikuti langkah-langkah ini dengan cermat untuk memastikan hasil yang fungsional dan tahan lama.
Pastikan Anda menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan sepatu bot selama pengerjaan.
Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk membangun saluran air di sekitar kandang.

**Langkah 1: Penggalian Parit**
Gunakan tali dan patok untuk menandai jalur saluran yang sudah Anda desain. Mulailah menggali parit mengikuti tanda tersebut.
Pastikan kedalaman dan lebar galian sesuai dengan rencana. Perhatikan kemiringan dasar parit dengan cermat.
Anda bisa menggunakan selang air atau alat waterpas untuk memastikan gradien sudah benar dari titik awal hingga titik akhir.

**Langkah 2: Pemasangan Lapisan Dasar**
Setelah parit selesai digali, padatkan tanah di dasarnya. Kemudian, letakkan lapisan pasir setebal sekitar 5 cm dan ratakan.
Di atas lapisan pasir, tambahkan lapisan kerikil setebal 5-10 cm. Lapisan ini berfungsi sebagai drainase bawah dan fondasi yang kuat.
Jika Anda menggunakan geotekstil, pasang kain tersebut melapisi dinding dan dasar parit sebelum menabur kerikil.

Proses pembuatan saluran air di sekitar kandang ternak

**Langkah 3: Pemasangan Saluran Utama (Pipa atau Cor)**
Jika menggunakan pipa PVC yang dibelah, letakkan di atas lapisan kerikil. Pastikan posisinya stabil.
Jika membuat saluran beton, siapkan adukan cor dari semen, pasir, dan kerikil dengan perbandingan 1:2:3.
Tuangkan adukan ke dalam parit, bentuk menjadi saluran U, dan haluskan permukaannya. Biarkan beton mengering sempurna selama beberapa hari.

**Langkah 4: Finishing dan Pembuatan Bak Penampungan**
Setelah saluran utama terpasang atau kering, rapikan area di sekitarnya. Anda bisa memasang penutup jeruji besi di atas saluran.
Penutup ini mencegah ternak terperosok dan menghalangi sampah besar masuk ke saluran.
Di ujung saluran, buatlah bak penampungan atau sumur resapan untuk mengelola air buangan agar tidak mencemari lingkungan sekitar.


Perawatan Rutin Saluran Air Kandang

Perawatan Rutin Saluran Air Kandang

Pembuatan saluran air hanyalah setengah dari pekerjaan. Agar sistem tetap berfungsi baik, perawatan rutin sangat diperlukan.
Tanpa perawatan, saluran dapat tersumbat oleh kotoran, sisa pakan, dan lumpur, yang akan menyebabkan masalah yang sama seperti sebelumnya.
Jadwalkan pembersihan secara berkala, misalnya seminggu sekali atau tergantung pada kondisi.
Angkat penutup jeruji dan bersihkan semua sampah dan endapan yang menumpuk di dasar saluran.

Anda bisa menyemprot saluran dengan air bertekanan tinggi untuk mendorong kotoran yang membandel menuju bak penampungan akhir.
Periksa juga kondisi fisik saluran secara teratur. Jika ada retakan pada saluran beton, segera perbaiki dengan adukan semen.
Pastikan bak penampungan akhir tidak penuh. Jika sudah hampir penuh, segera kuras isinya.
Perawatan yang konsisten akan memperpanjang umur saluran drainase dan menjamin fungsinya secara maksimal.


Membangun sistem drainase yang efektif di sekitar kandang adalah sebuah investasi cerdas untuk masa depan peternakan Anda.
Ini bukan sekadar tentang kebersihan, tetapi tentang menciptakan ekosistem yang mendukung kesehatan dan produktivitas ternak.
Dengan lantai yang kering dan bebas genangan, Anda secara signifikan mengurangi risiko penyakit, menekan biaya pengobatan, dan membuat ternak lebih nyaman.
Meski membutuhkan usaha di awal, manfaat jangka panjang dari kandang yang bersih, sehat, dan bebas becek akan sangat sepadan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *