Penyebab & Cara Jitu Mengatasi Ayam Tidak Mau Bertelur di Nesting Box

Penyebab & Cara Jitu Mengatasi Ayam Tidak Mau Bertelur di Nesting Box

Bagi para peternak ayam, baik skala rumahan maupun komersial, menemukan telur yang diletakkan di tempat semestinya adalah sebuah kepuasan.
Namun, tidak jarang kita dibuat pusing saat ayam kesayangan justru memilih bertelur di sudut kandang, di bawah semak, atau bahkan tidak mau bertelur di nesting box yang sudah disediakan.
Masalah ini cukup umum dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari lingkungan hingga kondisi internal si ayam itu sendiri.
Jangan khawatir, masalah ini bisa diatasi dengan pemahaman dan beberapa langkah strategis yang tepat.

Artikel ini akan membahas secara tuntas penyebab umum ayam enggan menggunakan kotak sarangnya dan memberikan solusi praktis yang bisa Anda terapkan.
Dengan pendekatan yang benar, Anda bisa melatih dan membujuk ayam untuk kembali ke jalur yang benar, memastikan telur-telur yang dihasilkan bersih, aman, dan mudah dikumpulkan.
Mari kita selami lebih dalam dunia peternakan ayam dan pecahkan masalah ini bersama.

Memahami Penyebab Umum Ayam Menolak Nesting Box

Memahami Penyebab Umum Ayam Menolak Nesting Box

Langkah pertama dalam mengatasi masalah adalah mengidentifikasi akarnya.
Ayam adalah makhluk kebiasaan dengan insting kuat, penolakan mereka terhadap nesting box bukanlah tanpa alasan.
Beberapa penyebab paling umum termasuk kondisi kotak sarang yang tidak ideal, stres lingkungan, hingga masalah kesehatan.
Berikut adalah beberapa poin yang perlu Anda periksa.

Salah satu alasan utama adalah nesting box yang tidak nyaman.
Mungkin ukurannya terlalu kecil, terlalu besar, atau alasnya keras dan kotor.
Ayam secara naluriah mencari tempat yang aman, gelap, dan nyaman untuk bertelur, terlindung dari predator dan gangguan.
Jika nesting box Anda terang benderang, berisik, atau kotor, mereka pasti akan mencari alternatif lain.

Lokasi penempatan nesting box juga sangat krusial.
Menempatkannya di area lalu lintas yang sibuk di dalam kandang adalah sebuah kesalahan.
Ayam membutuhkan privasi. Selain itu, adanya ancaman seperti kutu, tungau (gurem), atau bahkan tikus di dalam nesting box akan membuat ayam menghindarinya.

Terkadang, masalahnya sesederhana kebiasaan.
Jika seekor ayam sudah pernah sekali bertelur di tempat lain dan merasa nyaman,
ia cenderung akan kembali ke tempat yang sama.
Memutus kebiasaan ini memerlukan sedikit kesabaran dan pelatihan khusus.


Kualitas Pakan dan Nutrisi: Fondasi Utama Produktivitas

Kualitas Pakan dan Nutrisi: Fondasi Utama Produktivitas

Produksi telur adalah proses yang menguras energi dan nutrisi bagi ayam.
Jika asupan nutrisinya tidak memadai, jangan harap mereka bisa produktif.
Kualitas pakan yang buruk adalah salah satu penyebab utama penurunan produksi telur atau bahkan berhentinya siklus bertelur, seperti yang disinggung dalam riset.
Ini adalah fondasi yang harus kokoh sebelum menangani aspek lainnya.

Pastikan Anda memberikan pakan khusus ayam petelur (layer) yang memiliki kandungan nutrisi seimbang.
Produk pakan komersial dari merek terpercaya seperti Japfa Comfeed atau Charoen Pokphand umumnya sudah diformulasikan dengan baik.
Pakan ini kaya akan protein (sekitar 16-18%) dan kalsium yang esensial untuk pembentukan cangkang telur yang kuat.
Kekurangan kalsium tidak hanya menghasilkan telur bercangkang tipis, tetapi juga bisa membuat ayam berhenti bertelur untuk menjaga cadangan kalsium tubuhnya.

Sebagai tambahan, Anda bisa mengikuti saran praktis dari para peternak berpengalaman.
Berikan campuran jagung giling dan dedak di pagi hari.
Kemudian, pada sore hari menjelang ayam tidur, berikan jagung murni hingga kenyang.
Jagung memberikan energi yang cukup, sementara dedak membantu pencernaan.

Jangan lupakan akses tak terbatas terhadap air bersih dan segar.
Telur terdiri dari sekitar 75% air, sehingga dehidrasi sekecil apapun dapat secara langsung menghentikan produksi telur.
Sediakan juga grit atau kulit kerang yang dihancurkan di wadah terpisah sebagai suplemen kalsium tambahan yang bisa mereka makan sesuai kebutuhan.


Menciptakan Nesting Box yang Ideal dan Mengundang

Menciptakan Nesting Box yang Ideal dan Mengundang

Setelah urusan pakan beres, saatnya fokus pada ‘apartemen’ tempat ayam akan bertelur.
Membuat nesting box yang nyaman dan menarik adalah kunci untuk memenangkan hati ayam Anda.
Anggap saja Anda sedang mendekorasi kamar yang paling nyaman agar mereka betah.
Berikut adalah kriteria nesting box yang ideal.

Ukuran standar untuk satu nesting box adalah sekitar 30x30x30 cm, cukup bagi satu ayam untuk masuk, berbalik, dan duduk dengan nyaman.
Sediakan setidaknya satu nesting box untuk setiap 4-5 ekor ayam agar mereka tidak perlu berebut.
Meskipun begitu, jangan kaget jika mereka semua akhirnya memilih satu atau dua kotak favorit.

Alas atau bedding adalah faktor kenyamanan nomor satu.
Gunakan bahan yang lembut, kering, dan dapat menyerap kotoran dengan baik.
Pilihan terbaik adalah sekam padi, jerami kering, atau serutan kayu pinus.
Jaga ketebalan alas sekitar 5-10 cm dan pastikan untuk menggantinya secara rutin agar tetap bersih dan bebas dari amonia dan parasit.

Lokasi, seperti dibahas sebelumnya, harus berada di bagian kandang yang paling tenang, gelap, dan minim gangguan.
Tempatkan kotak sarang sedikit lebih tinggi dari lantai, tetapi pastikan ada pijakan agar ayam mudah menjangkaunya.
Posisi yang agak tersembunyi akan memberikan rasa aman yang mereka cari.


Teknik Pelatihan dan Pembiasaan Ayam

Teknik Pelatihan dan Pembiasaan Ayam

Jika Anda sudah menyediakan pakan terbaik dan nesting box paling nyaman namun ayam tetap membandel, saatnya untuk intervensi langsung.
Melatih dan membiasakan ayam memerlukan konsistensi dan kesabaran.
Ada beberapa metode jitu yang terbukti efektif untuk ‘menyekolahkan’ ayam Anda.

Metode pertama yang cukup ampuh adalah dengan menempatkan telur palsu di dalam nesting box.
Anda bisa menggunakan bola golf, telur plastik, atau bahkan telur asli yang sudah direbus.
Melihat ‘telur’ lain di dalam sarang akan memicu insting alami ayam untuk bertelur di lokasi yang sama,
karena ini menandakan bahwa tempat tersebut aman.

Jika metode pancingan tidak berhasil, Anda bisa mencoba teknik ‘kurungan terbatas’ seperti yang disarankan dalam konteks riset.
Saat Anda melihat tanda-tanda seekor ayam akan bertelur (gelisah, mencari-cari tempat, mengeluarkan suara khas),
segera giring dan masukkan ia ke dalam nesting box, lalu tutup sementara akses keluarnya.
Biarkan ia di sana selama 15-30 menit. Biasanya, ia akan bertelur di dalam kotak tersebut.

Untuk kasus yang lebih sulit, Anda bisa mengurungnya di dalam sebuah kandang kecil atau box terpisah yang di dalamnya hanya ada air, pakan, dan sebuah nesting box yang ideal.
Bisa juga menggunakan ‘tenggok bambu’ yang dibalik.
Setelah beberapa hari dipaksa bertelur di tempat yang benar, kebiasaan baru akan terbentuk.
Lakukan ini selama 3-5 hari berturut-turut hingga ia hafal jalannya.


Mengelola Siklus Birahi dan Kesehatan Ayam

Mengelola Siklus Birahi dan Kesehatan Ayam

Terkadang, ayam tidak bertelur bukan karena ia tidak mau, tetapi karena memang tidak bisa.
Penting untuk memahami siklus alami dan kondisi kesehatan ayam.
Ayam betina memiliki siklus birahi atau masa produktif.
Namun, ada kalanya mereka memasuki fase istirahat, seperti saat proses ganti bulu (moulting/mabung).

Selama masa mabung, ayam akan mengalihkan seluruh energinya untuk menumbuhkan bulu baru.
Ini adalah proses alami dan selama periode ini, produksi telur akan berhenti total.
Jangan paksa ayam untuk bertelur saat mabung. Cukup berikan pakan kaya protein untuk membantunya melewati fase ini lebih cepat.
Setelah bulu barunya tumbuh sempurna, ia akan kembali produktif.

Terakhir, lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Periksa area sekitar kloaka, di bawah sayap, dan di sela-sela bulu untuk mencari tanda-tanda parasit eksternal seperti kutu atau gurem.
Infestasi parasit membuat ayam sangat tidak nyaman, stres, dan anemia, yang semuanya berujung pada penghentian produksi telur.
Jaga kebersihan kandang secara menyeluruh untuk mencegah wabah parasit.

Mengatasi ayam yang tidak mau bertelur di nesting box adalah sebuah proses yang membutuhkan pendekatan multi-aspek.
Ini adalah kombinasi dari penyediaan nutrisi superior, penciptaan lingkungan yang nyaman dan aman, serta sedikit pelatihan yang sabar.
Periksa kondisi pakan, perbaiki desain nesting box Anda, dan jangan ragu untuk menerapkan teknik pelatihan jika diperlukan.

Ingatlah bahwa setiap ayam memiliki karakternya sendiri, jadi apa yang berhasil untuk satu ayam mungkin memerlukan sedikit penyesuaian untuk yang lain.
Dengan observasi yang cermat dan tindakan yang tepat, Anda akan segera bisa kembali menikmati rutinitas pagi mengumpulkan telur-telur yang bersih dan rapi dari dalam nesting box yang telah disediakan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *