Memulai bisnis ternak ayam broiler, bahkan dalam skala kecil seperti 50 ekor, memerlukan perencanaan yang matang.
Salah satu faktor krusial yang sering diabaikan pemula adalah ukuran kandang yang tepat.
Ukuran yang tidak sesuai dapat menghambat pertumbuhan, meningkatkan risiko penyakit, dan akhirnya merugikan.
Panduan ini akan membahas secara detail ukuran ideal kandang untuk 50 ekor ayam broiler di setiap fase pertumbuhannya.
Mengapa Ukuran Kandang Sangat Penting?
Kandang bukan hanya sekadar tempat berlindung bagi ayam, tetapi merupakan lingkungan hidup yang memengaruhi segalanya.
Kepadatan yang terlalu tinggi atau kandang yang terlalu sempit akan menciptakan kompetisi antar ayam untuk mendapatkan pakan dan air.
Hal ini memicu stres, yang dapat berujung pada perilaku kanibalisme dan pertumbuhan yang tidak seragam.
Ayam yang besar akan menindas yang kecil, sehingga target bobot panen menjadi sulit tercapai secara merata.
Selain itu, sirkulasi udara menjadi buruk dalam kandang yang terlalu padat.
Tumpukan kotoran akan menghasilkan gas amonia yang berbahaya bagi pernapasan ayam dan bisa menyebabkan penyakit.
Kelembapan yang tinggi juga menjadi lingkungan ideal bagi bakteri dan jamur patogen untuk berkembang biak.
Kondisi ini secara langsung akan berdampak pada Feed Conversion Ratio (FCR) atau rasio konversi pakan.
Semakin tidak nyaman kondisi kandang, semakin banyak energi yang digunakan ayam untuk bertahan, bukan untuk tumbuh.
Artinya, pakan yang dikonsumsi tidak efisien diubah menjadi daging, membuat biaya produksi membengkak.
Oleh karena itu, menyediakan ruang yang cukup adalah investasi awal untuk memastikan keuntungan maksimal saat panen.
Standar Kepadatan Kandang Ayam Broiler
Dalam dunia peternakan broiler, ukuran kandang tidak dihitung per ekor, melainkan berdasarkan kepadatan populasi.
Satuan yang umum digunakan adalah ekor per meter persegi (ekor/m²).
Standar kepadatan ini berbeda-beda tergantung pada umur ayam, karena kebutuhan ruangnya terus meningkat.
Berikut adalah standar kepadatan yang umum digunakan oleh peternak sebagai acuan.
Pada fase awal atau brooding, saat ayam masih berupa DOC (Day Old Chick), mereka tidak memerlukan banyak ruang.
Fase Starter (Umur 1-7 hari): Kepadatan ideal adalah 40 hingga 50 ekor per meter persegi.
Suhu yang hangat dan ruang gerak yang terbatas justru membuat DOC merasa nyaman seperti berada di dekat induknya.
Anda bisa menggunakan sekat atau chick guard untuk membatasi area di dalam kandang yang lebih besar.
Memasuki minggu kedua, ayam mulai tumbuh lebih besar dan aktif bergerak.
Fase Grower (Umur 8-21 hari): Kepadatan harus dikurangi menjadi sekitar 20 hingga 25 ekor per meter persegi.
Sekat pembatas harus diperlebar secara bertahap untuk memberikan ruang gerak yang lebih luas.
Ini adalah fase krusial di mana ayam mulai membangun kerangka tubuh dan ototnya.
Menjelang masa panen, ayam broiler mencapai bobot maksimalnya dan membutuhkan ruang paling luas.
Fase Finisher (Umur 22 hari – Panen): Kepadatan ideal adalah 8 hingga 12 ekor per meter persegi.
Kepadatan yang rendah pada fase ini sangat penting untuk mencegah stres akibat panas (heat stress).
Sirkulasi udara yang baik dan ruang yang cukup akan menjaga performa ayam tetap optimal hingga siap dipanen.
Menghitung Ukuran Kandang Ideal untuk 50 Ekor
Dengan berpegang pada standar kepadatan tadi, kita bisa dengan mudah menghitung luas kandang yang dibutuhkan untuk 50 ekor.
Perlu diingat bahwa Anda harus membangun kandang dengan ukuran akhir yang dibutuhkan pada fase finisher.
Nantinya, Anda cukup menggunakan sekat untuk menyesuaikan luas area sesuai umur ayam.
Jangan membangun kandang kecil lalu bingung saat ayam sudah besar.
Perhitungan Fase Starter (1-7 Hari):
Dengan standar 40 ekor/m², maka untuk 50 ekor ayam dibutuhkan: 50 ekor / 40 ekor/m² = 1.25 m².
Jadi, Anda hanya memerlukan area seluas sekitar 1 meter x 1,25 meter pada minggu pertama.
Area ini harus dilengkapi dengan pemanas seperti ‘Indukan Pemanas Gas Medion’ untuk menjaga suhu tetap stabil.
Perhitungan Fase Grower (8-21 Hari):
Dengan standar 20 ekor/m², maka untuk 50 ekor ayam dibutuhkan: 50 ekor / 20 ekor/m² = 2.5 m².
Anda bisa memperluas sekat menjadi area seluas 1,5 meter x 1,7 meter atau sejenisnya.
Pastikan tempat pakan dan minum juga ditambah atau disebar agar semua ayam mendapat akses yang mudah.
Perhitungan Fase Finisher (22 Hari – Panen):
Ini adalah ukuran final kandang Anda. Menggunakan standar 10 ekor/m² untuk hasil maksimal:
Luas yang dibutuhkan: 50 ekor / 10 ekor/m² = 5 m².
Artinya, ukuran kandang permanen yang ideal untuk 50 ekor ayam adalah 5 meter persegi.
Anda bisa membuatnya dengan ukuran Panjang x Lebar, misalnya 2 meter x 2,5 meter atau 1 meter x 5 meter.
Tipe Kandang yang Bisa Digunakan
Untuk skala 50 ekor, ada dua tipe kandang utama yang bisa menjadi pilihan Anda, yaitu kandang postal dan panggung.
Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu disesuaikan dengan kondisi dan modal Anda.
Pemilihan tipe kandang akan memengaruhi manajemen harian, terutama soal kebersihan.
1. Kandang Postal (Litter System)
Ini adalah tipe kandang yang paling umum digunakan untuk broiler. Lantainya berupa tanah atau semen yang ditutupi alas sekam (litter).
Kelebihannya adalah biaya pembuatan yang lebih murah dan ayam bisa leluasa bergerak serta menyalurkan naluri menggaruk.
Namun, kekurangannya adalah manajemen litter yang harus baik. Sekam harus rutin dibolak-balik atau diganti jika basah.
Jika manajemen litter buruk, risiko penyakit pernapasan dan bumblefoot (infeksi telapak kaki) akan meningkat.
2. Kandang Panggung (Slat System)
Kandang ini memiliki lantai berongga yang terbuat dari bambu, kayu, atau kawat, dengan ketinggian dari tanah.
Kelebihan utamanya adalah kebersihan. Kotoran ayam akan langsung jatuh ke bawah sehingga tidak kontak langsung dengan ayam.
Sirkulasi udara di kandang panggung juga cenderung lebih baik, mengurangi risiko amonia dan stres panas.
Kekurangannya adalah biaya pembuatan yang lebih mahal dan risiko kaki ayam terperosok jika celah lantai terlalu besar.
Faktor Penting Lainnya Selain Ukuran
Membangun kandang dengan ukuran yang tepat hanyalah langkah awal. Ada beberapa faktor pendukung yang sama pentingnya.
Mengabaikan faktor-faktor ini akan membuat kandang ideal Anda menjadi sia-sia dan tidak berfungsi optimal.
Pastikan semua elemen ini terpenuhi untuk menciptakan lingkungan tumbuh yang sempurna bagi 50 ekor broiler Anda.
Ventilasi Udara: Seperti yang disebutkan dalam riset, sirkulasi udara adalah kunci.
Pastikan kandang memiliki dinding yang cukup terbuka, bisa menggunakan kawat atau tirai kandang yang bisa dibuka-tutup.
Ini membantu membuang gas amonia dan panas berlebih, serta memasok oksigen segar bagi ayam.
Kandang yang baik adalah yang tidak berbau menyengat dan tidak terasa pengap saat Anda masuk ke dalamnya.
Tempat Pakan dan Minum: Untuk 50 ekor ayam, sediakan minimal 2 tempat pakan gantung dan 2 tempat minum otomatis atau manual.
Seiring pertumbuhan ayam, ketinggian tempat pakan dan minum harus disesuaikan.
Posisikan setinggi punggung ayam agar mereka makan dengan nyaman tanpa menumpahkan pakan.
Gunakan produk berkualitas seperti tempat pakan dan minum dari brand ‘Medion’ atau ‘Cahaya Unggas’ yang banyak tersedia.
Suhu dan Pemanas: Pada fase brooding (1-10 hari), suhu kandang harus dijaga di kisaran 30-33°C.
Gunakan pemanas atau brooder dan pasang termometer untuk memantaunya.
Suhu yang terlalu dingin akan membuat DOC bergerombol dan malas makan, yang berakibat pada kematian.
Setelah melewati masa brooding, pemanas bisa dilepas karena ayam sudah bisa mengatur suhu tubuhnya sendiri.
Kesimpulannya, merencanakan ukuran kandang ayam broiler untuk 50 ekor memerlukan perhitungan yang cermat berdasarkan fase pertumbuhannya.
Meskipun pada awalnya mereka hanya butuh ruang sekitar 1,25 m², Anda harus menyiapkan kandang dengan luas akhir minimal 5 m².
Ukuran ini, misalnya 2m x 2,5m, akan menjadi rumah yang nyaman bagi mereka hingga masa panen tiba.
Jangan lupa bahwa ukuran saja tidak cukup. Perhatikan ventilasi, kebersihan, serta ketersediaan pakan dan minum untuk memastikan 50 ekor ayam Anda tumbuh sehat dan menguntungkan.