Memelihara ayam hias merupakan hobi yang mendatangkan kepuasan tersendiri.
Keindahan bulu, bentuk tubuh yang unik, dan suara kokok yang khas menjadi daya tarik utama.
Namun, di balik keindahan tersebut, ada ancaman serius yang mengintai, salah satunya adalah penyakit Tetelo.
Penyakit ini dikenal sangat ganas dan dapat menyebabkan kematian massal dalam waktu singkat.
Penyakit Tetelo atau Newcastle Disease (ND) adalah momok menakutkan bagi para peternak dan penghobi ayam.
Mengetahui ciri-cirinya sejak dini adalah kunci utama untuk menyelamatkan ayam kesayangan Anda.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai gejala, pencegahan, dan penanganan ayam hias
yang terinfeksi penyakit mematikan ini.
Apa Itu Penyakit Tetelo (Newcastle Disease)?
Penyakit Tetelo, yang secara ilmiah dikenal sebagai Newcastle Disease (ND), adalah penyakit infeksius
yang disebabkan oleh virus dari famili Paramyxoviridae. Virus ini sangat menular dan menyerang
berbagai jenis unggas, termasuk ayam hias, ayam pedaging, dan ayam petelur.
Virus ini menyerang tiga sistem vital pada ayam: pernapasan, pencernaan, dan saraf.
Penyebarannya bisa terjadi sangat cepat, baik melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit,
maupun secara tidak langsung melalui udara, pakan, air minum, peralatan kandang,
atau bahkan pakaian dan alas kaki manusia yang terkontaminasi. Tingkat kematian akibat
penyakit ini bisa sangat tinggi, bahkan mencapai 100% pada wabah yang parah.
Selain itu, seperti yang disebutkan dalam penelitian, ND juga termasuk penyakit imunosupresan.
Artinya, virus ini menekan sistem kekebalan tubuh ayam, membuatnya sangat rentan
terhadap infeksi penyakit lain. Hal ini membuat penanganan menjadi lebih kompleks
dan seringkali menyebabkan tingginya tingkat pemusnahan atau *culling* di peternakan.
Ciri-Ciri Khas Penyakit Tetelo pada Sistem Saraf
Gejala yang paling khas dan mudah dikenali dari penyakit Tetelo adalah gangguan pada sistem saraf.
Virus ini secara langsung menyerang sel-sel saraf, menyebabkan kerusakan yang seringkali ireversibel.
Inilah mengapa penyakit ini sering disebut sebagai penyakit “leher terpelintir”.
Berikut adalah gejala saraf yang harus diwaspadai:
1. **Leher Terpelintir (Tortikolis):** Ini adalah gejala paling ikonik. Ayam akan memutar lehernya
ke atas, ke samping, atau ke bawah dan kesulitan untuk mengembalikannya ke posisi normal.
Kondisi ini membuat ayam kesulitan untuk makan dan minum.
2. **Berjalan Mundur atau Berputar:** Kerusakan saraf juga mempengaruhi keseimbangan dan koordinasi.
Ayam yang terinfeksi sering terlihat berjalan mundur tanpa tujuan, berputar-putar di satu tempat,
atau berjalan sempoyongan seolah-olah sedang mabuk.
3. **Kelumpuhan:** Serangan virus pada saraf dapat menyebabkan kelumpuhan, baik parsial maupun total.
Kelumpuhan bisa terjadi pada salah satu atau kedua kaki, membuatnya tidak bisa berdiri.
Terkadang, kelumpuhan juga menyerang sayap yang tampak terkulai lemas.
Gejala Lain pada Sistem Pernapasan dan Pencernaan
Sebelum gejala saraf yang parah muncul, Tetelo seringkali diawali dengan gejala pada sistem lain.
Gejala-gejala ini mirip dengan penyakit pernapasan lainnya, sehingga seringkali diabaikan.
Penting untuk jeli melihat kombinasi gejala yang muncul pada ayam hias Anda.
Kenali tanda-tanda awal ini untuk penanganan yang lebih cepat.
**Gejala Pernapasan:**
- Ayam tampak sulit bernapas, terengah-engah, dan megap-megap.
- Terdengar suara ngorok atau ‘cekrek’ saat ayam bernapas.
- Batuk dan bersin-bersin.
- Adanya lendir atau cairan yang keluar dari hidung dan mata.
**Gejala Pencernaan:**
- Diare parah, dengan kotoran yang encer dan seringkali berwarna kehijauan.
Gejala berak hijau ini mirip dengan penyakit Kolera, namun sering menyertai Tetelo. - Nafsu makan dan minum menurun drastis hingga tidak mau makan sama sekali.
- Ayam tampak sangat lesu, bulu kusam, dan jengger berwarna kebiruan atau pucat.
Pencegahan: Langkah Terbaik Melindungi Ayam Hias Anda
Dalam menghadapi Tetelo, pepatah “mencegah lebih baik daripada mengobati” sangatlah benar.
Tidak ada obat yang efektif untuk membunuh virus ND setelah ayam terinfeksi.
Oleh karena itu, fokus utama harus diletakkan pada langkah-langkah pencegahan yang ketat.
Berikut adalah pilar utama dalam mencegah wabah Tetelo.
**1. Vaksinasi:** Ini adalah garda terdepan dan metode paling efektif. Lakukan vaksinasi ND secara rutin
sesuai jadwal. Vaksin yang umum digunakan adalah Vaksin ND Strain LaSota atau Hitchner B1.
Konsultasikan dengan toko pakan ternama atau dokter hewan untuk jadwal dan dosis yang tepat
sesuai dengan usia dan jenis ayam hias Anda.
**2. Biosekuriti Ketat:** Terapkan program biosekuriti untuk meminimalkan risiko masuknya virus.
Karantina setiap ayam baru selama minimal 2-3 minggu sebelum digabungkan dengan kawanan lama.
Batasi akses orang luar ke area kandang dan sediakan bak berisi disinfektan
untuk alas kaki sebelum memasuki area kandang.
**3. Sanitasi Kandang:** Jaga kebersihan kandang, tempat pakan, dan tempat minum setiap hari.
Gunakan disinfektan yang efektif membunuh virus, seperti produk yang mengandung Benzalkonium Chloride.
Pastikan sirkulasi udara di dalam kandang berjalan dengan baik untuk mengurangi kelembapan.
Langkah Penanganan Jika Ayam Sudah Terinfeksi
Jika Anda menemukan ayam hias menunjukkan gejala-gejala yang mengarah ke penyakit Tetelo,
bertindak cepat sangatlah krusial untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Meskipun tingkat kesembuhannya rendah, beberapa langkah suportif dapat dicoba,
terutama jika penyakit terdeteksi pada stadium yang sangat awal.
Langkah pertama dan paling penting adalah segera pisahkan ayam yang sakit dari kawanannya.
Tempatkan di kandang isolasi yang hangat, kering, dan nyaman.
Tindakan ini bertujuan untuk mencegah penularan ke ayam lain yang masih sehat.
Jangan pernah menyepelekan kecepatan penularan virus ini.
Karena tidak ada obat antivirusnya, perawatan bersifat suportif. Berikan pakan berkualitas
dan air minum yang dicampur dengan multivitamin, terutama vitamin B kompleks untuk membantu
fungsi saraf dan vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Jika ayam tidak mau makan,
bantu dengan melolohkan pakan yang telah dihaluskan.
Untuk mengatasi infeksi bakteri sekunder yang sering menyertai, pemberian antibiotik bisa dipertimbangkan
atas anjuran dokter hewan. Namun, perlu diingat bahwa antibiotik tidak membunuh virus Tetelo itu sendiri.
Sayangnya, pada kasus yang parah, terutama jika wabah sudah meluas, culling atau pemusnahan
sering menjadi pilihan yang paling manusiawi dan efektif untuk menghentikan penyebaran virus.
Memahami ciri-ciri penyakit Tetelo adalah kewajiban bagi setiap penghobi ayam hias.
Kewaspadaan terhadap gejala awal, terutama kombinasi gangguan pernapasan, pencernaan, dan saraf,
menjadi kunci deteksi dini. Namun, fondasi utama kesehatan ayam hias Anda tetap terletak
pada program pencegahan yang solid, yaitu vaksinasi rutin dan biosekuriti yang disiplin.